Senin, 16 Oktober 2017

Ternyata Kiper Choirul Huda Miliki Pekerjaan Sampingan Yang Diinginkan Banyak Orang

JOURNALIST HARIAN LIPUTAN - Kepergian Choirul Huda untuk selama-lamanya masih menyimpan duka mendalam. Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, meninggal dunia saat berlaga melawan Semen Padang. Choirul Huda menghembuskan nafas terakhir setelah mengalami benturan keras dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues.
Journalist Harian Liputan 6
Agen Judi Bola - Pertandingan yang digelar di Stadion Surajaya Lamongan pada Minggu (15/10/17) itu pun menjadi laga terakhir Huda. Dada Huda terkena benturan kaki Ramon ketika sama-sama mengamankan gawang dari serangan pemain Semen Padang. Ia lalu terjatuh dan tak sadarkan diri hingga dibawa ke RSUD Dr Soegiri untuk mendapat perawatan.

Sayangnya, nyawa Choirul Huda tak tertolong. Choirul Huda pun pergi meninggalkan seorang istri dan dua anak laki-laki yang masih kecil. Tapi, tahukah kalian ternyata almarhum memiliki pekerjaan lain selain menjadi kiper Persela Lamongan?

Tak tanggung-tanggung, jutaan warga Indonesia berlomba-lomba untuk mendapatkan pekerjaan ini. Apakah itu?

Poker Indonesia - Selain kiper, Choirul Huda juga bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemkab Lamongan. Ia memulai karir di Dinas Parpora Pemkab Lamongan pada 2002 lalu. Choirul Huda menjadi PNS dengan modal ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA). Bupati Lamongan, Fadeli, membeberkan alasan diangkatnya Choirul Huda sebagai PNS. Ia mengungkapkan, hal ini tak lain karena kesetian almarhum pada Persela Lamongan.

"Karena kesetiannya, ketulusannya, dan totalitasnya pada Lamongan," ujarnya, Senin (16/10/2017).

"Inilah yang membuat kami sepakat menjadikan beliau sebagai pegawai di Lamongan kala itu," tambahnya.

"Dedikasinya saat itu, hingga kini, tidak dapat kami lupakan," kenang Fadeli.

Sebelum menjadi pegawai negeri, Huda bekerja dengan status honorer hingga akhirnya masuk golongan IIC. Beberapa tahun lalu, Huda sempat menuturkan keinginannya untuk melanjutkan kuliah.

Hal itu semata-mata karena ia ingin meningkatkan golongan pegawai negerinya.
Sayangnya, keinginan Choirul Huda hanya menjadi angan belaka. Ia menghembuskan nafas terakhir sebelum sanggup memenuhi keinginannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar