Journalist Harian Liputan 6 |
Namun, beberapa saat kemudian, Presiden, Wapres, dan para menterinya melanjutkan langkah menuju lapangan Monas. Sebelum Presiden memutuskan melaksanakan salat Jumat di Monas, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden kala itu, Mayor Jenderal (Marinir) Bambang Suswantono, sempat memberikan pertimbangan kepada Jokowi.
"Pak, hujan semakin deras. Kalaupun kita mau berdoa juga nggak akan khusyuk," bisik Bambang kepada Jokowi kala itu seperti dikutip dari buku 'Bambang Suswantono, Memberi yang Terbaik', Senin (9/10/2017).
"Saya cuma mau menemui mereka sebentar saja," tukas sang Presiden kepada Bambang, yang kini menjadi Komandan Korps Marinir.
Poker Online Terpercaya - Bambang tak lagi bisa menghalangi keinginan Presiden. Menjadi tugas dan tanggung jawab dialah kemudian untuk mengupayakan keamanan Presiden tetap terjamin. Sepanjang perjalanan hingga lapangan tempat digelar Jumat, situasi aman tanpa gangguan.
Namun tugas belum selesai. Setelah salat Jumat, ada permintaan dari Jokowi untuk naik ke atas panggung dan berpidato. Padahal keadaan di atas panggung saat itu basah. Panggung juga bergoyang karena ada banyak orang di atasnya.
Bambang menyarankan Jokowi berpidato di atas panser Anoa saja dengan alasan keamanan. Presiden menggeleng, keukeuh ingin bicara dari atas panggung.
"Bayangkan, tidak ada security door! Tidak ada perangkat X-ray! Itu kan standar pengamanan Presiden," kata dia.
Lalu, bagaimana menjamin keamanan Presiden?
Judi Poker - Bambang mencari akal. Begitu menyadari ada sejumlah anggota Korps Wanita TNI Paspampres, dia langsung memberi kode agar mereka membentuk pagar betis hingga ke panggung. Dengan demikian, dalam pikiran Bambang, massa Aksi 212 yang umumnya laki-laki tak mungkin nekat merangsek.
"Karena bukan muhrim, massa agak menjauh, Presiden jadi tak tersentuh," kata dia.
Solusi cerdik. Maklum, di korps Paspampres, Bambang pernah terlibat dalam pengamanan Presiden KH Abdurrahman Wahid dan Presiden Megawati. Ia juga pernah menjadi penanggung jawab keamanan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Beliau memimpin pengamanan dengan penuh disiplin, tapi orang-orang di sekeliling Presiden Jokowi tetap bisa tertawa ngakak," bisik seorang sahabatnya.
Buku yang ditulis Fenty Effendy itu diluncurkan pada Jumat pekan lalu di sebuah kafe di Jakarta Selatan. Peluncuran buku ini hanya dihadiri keluarga dan kerabat dekat serta rekan-rekan Bambang semasa sekolah di Semarang hingga Lemhannas. Ada juga Duta Baca Najwa Shihab dan penyiar Metro TV Fifi Aleyda Yahya.
Bandar Poker Resmi - Sebelum menjadi penulis buku, Fenty pernah berkarier di beberapa stasiun televisi dan menjadi redaktur bidang hukum di majalah Forum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar